MINAHASA UTARA - Komandan Kodim 1310/Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, M.Han., turun langsung meninjau lokasi tanah longsor, yang mengakibatkan rumah warga serta jalan yang menghubungkan Desa Kaweruan dan Desa Kokoleh Dua terputus, Rabu (05/04/2023).
Menurut keterangan sejumlah saksi, terjadinya bencana tanah longsor disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi dan keadaan tanah yang sudah labil, sehingga terjadi pengikisan oleh air hujan yang mengakibatkan terjadinya tanah longsor.
Adapun lokasi atau titik kejadian tanah longsor, terjadi di Dua tempat yakni di Desa Wangurer Jaga 5 Kec. Likupang Selatan Kab. Minut, pada Pukul 02.00 Wita, dan keluarga terdampak antara lain, Keluarga Weku-Kaunang, dimana Bpk. Rein Weku (Ayah) mengalami luka ringan, Sdr. Youdi, Sdri. Lenda Rumimpunu dan Sdri. Naura Rumimpunu (Anak) mengalami luka ringan.
Sedangkan untuk korban meninggal dunia nihil. Untuk kerugian materil dari keluarga yang terdampak longsor sekitar 15 juta rupiah.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
Sementara di tempat berbeda di Desa Kaweruan Kec. Likupang Selatan Kab. Minut, tanah longsor terjadi sekitar Pukul 04.00 Wita, dan menutupi badan jalan yang menghubungkan Desa Kaweruan dan Desa Kokoleh Dua sehingga arus lalulintas terputus.
Personel Koramil 1310-03/Likupang Kodim 1310/Bitung, Anggota Polsek Likupang, instansi terkait dan masyarakat setempat, melaksanakan kerja bakti evakuasi material longsor yang menimpa rumah dan badan jalan. Dikesempatan yang sama Dandim 1310/Bitung juga memberikan bantuan kepada korban yang terdampak bencana longsor.
Dandim 1310/Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, M.Han., mengharapkan kepada warga masyarakat sekitar dan pengguna jalan untuk tetap waspada karena tidak menutup kemungkinan terjadi longsor susulan.
Dandim menjelaskan, bahwa bencana longsor terjadi selain dari faktor alam/intensitas hujan, juga struktur tanah yang labil. Guna mencegah terjadinya kejadian yang serupa warga dihimbau agar lebih berhati-hati dan waspada apabila terjadi curah hujan yang tinggi.
"Masyarakat tetap selalu waspada terhadap potensi ancaman bencana alam, karena bencana alam bisa kapan saja terjadi. Apalagi belakangan ini intensitas hujan sangat tinggi yang dapat menimbulkan potensi ancaman bencana alam seperti, tanah longsor, pergeseran tanah, pohon tumbang dan bencana alam lainnya. Ini yang harus diwaspadai masyarakat, ” tegas Dandim.
Hadir di lokasi bencana tanah longsor, Kadispotmar Lantamal VIII (Letkol Laut Dewa Ray. P), Kapala UPTD Peralatan PU Provinsi Sulut (Bpk. Budi Jakobus, ST), Kapolsek Likupang (AKP Manase Sasikome, S.H), KBO Lantas Minut (Ipda Rony), Plh. Danramil 1310-03/Lkp (Peltu Alexander Budiman), Camat Likupang Selatan (Bpk. David Talumantak, S.Pd.), Kabag BPBD (Bpk. Theo), dan Hukum Tua Kaweruan (Ibu Yenny Rottie, S.H.). (Ah)